5 Makanan Khas Rebo Wekasan yang Wajib Kamu Coba

Ilustrasi nasi kuning makanan khas rebo wekasan (freepik)

HALAL CORRIDOR – Rebo Wekasan, yakni Rabu terakhir di bulan Safar, bukan hanya dikenal dengan berbagai amalan keagamaan, tetapi juga memiliki tradisi kuliner khas.

Setiap makanan yang disajikan saat Rebo Wekasan tidak sekadar hidangan, tetapi sarat makna dan filosofi.

Inilah beberapa makanan khas Rebo Wekasan yang wajib kamu coba dan masih lestari hingga kini menurut Urbansia:

Baca Artikel Menarik Lainnya: Rebo Wekasan: Sejarah, Amalan, dan Pandangan Islam

1. Jenang Sapar atau Bubur Sapar

Jenang Sapar, yang juga dikenal dengan sebutan jenang grendul, menjadi makanan utama dalam tradisi Rebo Wekasan.

Sekilas, makanan ini mirip dengan bubur sumsum karena menggunakan adonan bulat kecil yang kemudian disiram dengan kuah santan gurih.

Bahan yang digunakan pun sederhana: tepung beras, tepung ketan, santan kelapa, daun pandan, gula, dan sedikit garam.

Jenang sapar biasanya disantap bersama-sama sebagai wujud kebersamaan sekaligus doa agar terhindar dari mara bahaya.

2. Kue Apem

Kue apem menjadi bagian penting dalam tradisi Rebo Wekasan. Biasanya masyarakat membuatnya secara gotong-royong, lalu membagikannya kembali kepada seluruh warga.

Kue apem memiliki filosofi mendalam, yakni melambangkan rasa syukur dan permohonan ampun kepada Allah.

Dalam tradisi Jawa, kata “apem” sering dikaitkan dengan kata afwun yang berarti maaf.

Karena itu, menyajikan apem dianggap sebagai simbol kerendahan hati dan upaya membersihkan diri.

3. Kue Lemper

Makanan lain yang hadir dalam tradisi Rebo Wekasan adalah kue lemper.

Lemper yang terbuat dari ketan berisi daging ayam atau abon ini melambangkan hati yang lurus.

Dalam filosofi Jawa, lemper diartikan sebagai harapan agar orang-orang yang datang dalam acara ritual memiliki hati yang ikhlas, lurus, dan bersih, sebagaimana bentuk lemper yang lempeng.

4. Nasi Tumpeng

Tak hanya kudapan manis, dalam ritual Rebo Wekasan juga ada hidangan utama berupa nasi tumpeng.

Kehadiran tumpeng melengkapi tradisi sebagai simbol doa dan rasa syukur kepada Allah.

Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut melambangkan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, sementara lauk-pauknya mencerminkan kehidupan yang penuh keberagaman namun tetap harmonis.

5. Ketupat

Ketupat juga menjadi bagian dari makanan khas Rebo Wekasan. Ketupat melambangkan eratnya persaudaraan dan kebersamaan.

Selain itu, tradisi berbagi ketupat kepada tetangga dan kerabat dianggap sebagai bentuk sedekah untuk menolak bala.

Dalam filosofi Jawa, ketupat juga disebut “kupat” yang sering dimaknai sebagai ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Filosofi ini semakin menegaskan makna Rebo Wekasan sebagai momen introspeksi diri.

Berikut Daftar Barang Gunaan Wajib Bersertifikat Halal

Makanan khas Rebo Wekasan bukan sekadar hidangan tradisional, melainkan bagian dari warisan budaya yang sarat simbol dan doa.

Dari jenang sapar, apem, lemper, nasi tumpeng, hingga ketupat, semuanya mengajarkan nilai kebersamaan, rasa syukur, dan pengharapan akan kebaikan.

Tradisi ini menjadi bukti bagaimana masyarakat Indonesia meramu kearifan lokal, kuliner, dan nilai spiritual dalam satu peringatan yang penuh makna. (AL)

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *