5 Ciri Kuas dari Bulu Babi, Muslim Perlu Waspada!

Ilustrasi kuas bulu babi (freepik)

HALAL CORRIDOR – Dalam dunia kecantikan dan seni, kuas adalah alat yang tidak bisa dipisahkan.

Mulai dari kuas makeup, kuas cat air, hingga kuas lukis profesional—semuanya hadir dalam berbagai bentuk dan bahan.

Namun, bagi umat Islam, ada satu hal penting yang sering terlupakan adalah terbuat dari bahan apa kuas yang digunakan?

Salah satu bahan yang cukup sering digunakan adalah bulu babi hutan (boar bristle).

Baca Artikel Menarik Lainnya: Cara Mengenali Pig Skin Pada Produk Fashion

Meski banyak yang mengira bahan ini jarang digunakan, faktanya banyak kuas yang dijual bebas di pasaran ternyata mengandung bulu babi, dan sayangnya, tidak semua produsen mencantumkan informasi bahan secara jelas.

Untuk membedakan kuas dari bulu babi dengan bahan lain, kamu bisa memperhatikan beberapa hal berikut:

  1. Ujung Bulu Bercabang Tiga (Split Ends)
  • Bulu babi memiliki karakteristik ujung bercabang yang alami, membuat kuas terasa lembut saat menyentuh permukaan kulit atau kanvas.
  • Produsen kadang membanggakan ciri ini sebagai keunggulan blending atau pigmentasi, padahal bisa jadi itu bulu babi.

2. Warna Alami Coklat Muda atau Keabu-abuan

  • Bulu babi cenderung memiliki warna coklat terang keputihan atau abu-abu kusam.
  • Jika tidak diwarnai, warna ini menjadi petunjuk penting.

3. Terasa Kasar Saat Kering

Bacaan Lainnya: 6 Makanan Nonhalal yang Dimodifikasi Jadi Halal

  • Meski terasa halus saat digunakan, saat kuas dalam kondisi kering dan tidak diberi produk, tekstur bulu babi cenderung kasar dibandingkan kuas sintetis.

4. Harga Lebih Mahal dan Diklaim Lebih Premium

  • Kuas bulu hewan sering dijual lebih mahal dengan klaim “natural” dan “high performance”.
  • Tapi hati-hati karena klaim premium bukan jaminan aman bagi Muslim

5. Tidak Ada Label Vegan atau Cruelty-Free

  • Kuas halal cenderung menggunakan label “vegan”, “synthetic”, atau “cruelty-free”.
  • Jika produk tidak mencantumkan hal ini, perlu dicurigai asal bahan kuasnya berasal dari apa.

Setelah mengetahui ciri-cirinya, jangan lagi mengabaikan hal yang dianggap sepele karena bisa jadi sumber ketidakhalalan produk yang kita konsumsi, justru berasal dari keabaian kita sendiri. (AL)

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *