5 Kesalahan Saat Proses Sertifikasi Halal

Ilustrasi alat masak yang terkontaminasi bahan non halal (Prince Photos)

HALAL CORRIDOR – Sertifikasi halal bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk komitmen kepada konsumen.

Produk yang sudah bersertifikat halal akan lebih dipercaya dan memiliki nilai tambah di pasar.

Namun, dalam praktiknya, banyak pelaku usaha yang menghadapi kendala saat mengurus sertifikasi halal, bahkan sampai gagal mendapatkan sertifikat.

Mengapa hal ini terjadi? Salah satu penyebabnya adalah kesalahan dalam proses pengajuan sertifikasi halal.

Agar tidak mengalami hal yang sama, berikut adalah 5 kesalahan yang harus Anda hindari saat mengurus sertifikasi halal:

Baca Artikel Menarik Lainnya: 6 Keunggulan Layanan Sertifikasi Halal di Halal Corridor

1. Tidak Memahami Persyaratan dengan Baik

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah kurangnya pemahaman terhadap persyaratan sertifikasi halal.

Banyak pelaku usaha yang langsung mengajukan permohonan tanpa menyiapkan dokumen seperti NIB, NPWP, dan dokumen pendukung lainnya. Akibatnya, proses menjadi lebih lama dan rumit.

2. Mengabaikan Status Bahan Baku

Bahan baku adalah aspek yang sangat krusial dalam sertifikasi halal. Kesalahan umum adalah tidak memastikan bahwa seluruh bahan yang digunakan sudah halal dan memiliki dokumen pendukung. Jika ada bahan yang meragukan, proses sertifikasi bisa tertunda atau ditolak.

3. Tidak Memisahkan Peralatan Produksi

Salah satu syarat penting dalam proses sertifikasi halal adalah higienitas dan pemisahan peralatan dari bahan yang tidak halal.

Banyak usaha kecil yang masih menggunakan peralatan bercampur dengan bahan non-halal, misalnya wajan atau alat masak yang dipakai bersama.

4. Mengisi Data Secara Asal-Asalan

Kesalahan yang sering terjadi berikutnya adalah mengisi data registrasi dengan tidak lengkap atau asal-asalan.

Hal ini menyebabkan data harus dikoreksi berkali-kali sehingga memperlambat proses pengajuan.

5. Tidak Memilih Skema Sertifikasi yang Tepat

Ada dua jenis skema pengajuan sertifikasi halal, yaitu Self Declare dan Reguler.

Banyak pelaku usaha tidak memahami perbedaan keduanya sehingga memilih skema yang salah. Akibatnya, proses pengajuan menjadi tertunda.

Mengurus sertifikasi halal bukan hal yang sulit, asalkan Anda memahami prosedurnya. Hindari lima kesalahan di atas agar proses berjalan lancar.

Jika ingin lebih mudah, gunakan pendampingan dari Halal Corridor yang siap membantu dari awal hingga sertifikat halal terbit.

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *