Viral! Tempat Makan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi

MBG yang telah disalurkan di berbagai daerah (KOMPAS/M. Elgana Mubarokah)

HALAL CORRIDOR – Viral di media sosial diramaikan dengan unggahan yang menyebutkan bahwa nampan atau food tray yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengandung minyak babi.

Dilansir melalui Kompas, Rabu, (27/8) dugaan ini muncul setelah beredar klaim bahwa minyak atau turunannya dipakai sebagai bahan pelumas dalam proses pembuatan.

Tak hanya itu, kontroversi makin melebar karena nampan tersebut berlabel “Made in Indonesia”, namun disebut-sebut berasal dari industri rumahan di Chaoshan, China.

Klaim ini disampaikan akun media sosial @fahr**** pada Senin (25/8/2025), lengkap dengan tangkapan layar e-katalog yang memperlihatkan produk tersebut tercatat sebagai produksi dalam negeri.

Unggahan yang sama juga menyinggung bahan material food tray MBG terbuat dari stainless steel tipe 201, yang menurut sejumlah ahli tidak direkomendasikan untuk kontak langsung dengan makanan.

Bahan ini dinilai lebih mudah melarutkan logam, terutama jika bersentuhan dengan makanan yang bersifat asam.

Isu tersebut diperkuat dengan tautan artikel investigasi berbahasa Inggris berjudul “From Chaoshan to Classrooms: Illegal Imports, Health Hazards, and Halal Concerns” yang terbit pada Senin lalu.

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan pihaknya sedang melakukan pengecekan terkait kebenaran dugaan ini.

Dadan juga menambahkan bahwa BGN sejauh ini belum pernah melakukan pengadaan food tray untuk program MBG.

“BGN kan belum pernah melakukan pengadaan (food tray),” katanya.

Meski begitu, Dadan tidak menampik bahwa pemerintah memang pernah mengimpor wadah makan dari China.

Hal ini disampaikannya dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI pada Mei 2025.

Saat itu, Dadan menjelaskan alasan impor dilakukan karena di Indonesia belum ada produsen lokal yang mampu membuat wadah dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk program MBG.

“Ketika saya menggunakan food tray itu, waktu itu memang belum ada satupun di Indonesia yang memproduksi,” ungkapnya.

Ke depan, ia memastikan pemerintah mendorong penggunaan produk lokal.

Bahkan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) telah meminta BGN untuk mengkaji kebutuhan barang pendukung program MBG agar bisa dipasok oleh industri dalam negeri. (AL)

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *