
HALAL CORRIDOR – Industri makanan dan minuman (F&B) terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kehalalan suatu produk.
Di tengah perubahan ini, anak muda Muslim, terutama dari generasi Z dan milenial, mulai mengambil peran penting dalam mendorong tren halal di dunia kuliner.
Konsumen muda kini lebih kritis dalam memilih produk. Mereka tidak hanya memperhatikan rasa dan tampilan, tetapi juga mempertimbangkan proses produksi, kandungan bahan, serta sertifikasi halal yang menyertainya.
Brand yang terbuka dan jelas mengenai proses produksinya, terutama dalam aspek kehalalan, cenderung mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari kalangan ini.
Selain itu, media sosial berperan besar dalam membentuk opini dan menyebarkan edukasi tentang pentingnya memilih produk halal.
Banyak content creator dari kalangan muda yang aktif membahas produk-produk halal, berbagi tips memilih makanan yang sesuai syariat, hingga mengulas restoran atau UMKM yang mengedepankan nilai-nilai halal.
Baca Artikel Menarik Lainnya: 5 Cara Mudah UMKM Mendapatkan Sertifikasi Halal
Aktivisme digital ini memperluas jangkauan edukasi halal secara lebih kasual dan dekat dengan keseharian anak muda.
Perubahan gaya hidup juga turut memengaruhi pola konsumsi. Gaya hidup halal tidak hanya mencakup makanan, tetapi juga mencerminkan upaya untuk hidup sehat, bersih, dan bertanggung jawab secara spiritual maupun sosial.
Nilai-nilai ini membuat tren halal semakin relevan dan menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk konsumen non-Muslim yang mengapresiasi standar kualitas dan kebersihan dalam proses produksi halal.
Dukungan anak muda terhadap produk halal tidak berhenti pada konsumsi saja. Banyak dari mereka yang juga terjun menjadi pelaku usaha di bidang F&B dengan visi membangun brand lokal yang halal, berkualitas, dan kompetitif di pasar global.
Baca Artikel Menarik Lainnya: Halal Korea Expo 2025
Dengan semangat inovatif dan digitalisasi, mereka membawa angin segar bagi ekosistem halal Indonesia.
Tren ini menjadi peluang besar, tidak hanya bagi pelaku industri makanan dan minuman, tetapi juga untuk lembaga sertifikasi dan pemerintah dalam memperkuat sistem jaminan produk halal.
Kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar pertumbuhan industri halal dapat terus berkelanjutan dan inklusif. (AL)
Tinggalkan Balasan