Apa Itu Vaksin BCG? Ini Fungsi dan Waktu Pemberiannya

Ilustrasi vaksin BCG (shutterstock.com)

Jakarta – Ramainya perbincangan vaksin M27 Bill Gates menyita perhatian. Pasalnya, hal ini dilinai sebagai sebuah percobaan yang mengkhawatirkan.

Meski begitu, vaksin untuk TBC ini dilinai penting untuk diterapkan. Perlu diketahui, vaksin TBC di Indonesia lebih dikenal dengan vaksin BCG.

Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi tuberkulosis (TBC).

Vaksin ini mengandung bakteri TBC yang dilemahkan, bertujuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar siap melawan infeksi TBC di kemudian hari.

Pemberian vaksin BCG biasanya dilakukan saat bayi berusia 2–3 bulan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 67 Tahun 2016, vaksin ini sangat penting untuk mencegah bentuk TBC berat seperti TBC meningitis dan memberikan perlindungan hingga 80% pada anak-anak.

Sayangnya, vaksin BCG tidak bisa sepenuhnya mencegah seseorang dari terinfeksi TBC. Ada beberapa faktor yang memengaruhi efektivitasnya:

Baca Artikel Menarik Lainnya: Celah di Balik Sertifikasi Halal, Ini Kata Auditor

  • Lingkungan yang kurang sehat – Sanitasi buruk, kekurangan gizi, dan akses kesehatan yang terbatas bisa menurunkan daya tahan tubuh.
  • Resistansi obat – Munculnya bakteri TBC yang kebal terhadap obat (resisten OAT) menyulitkan pengobatan.
  • Kurang efektif untuk dewasa – Vaksin ini tidak terlalu efektif mencegah TBC paru pada orang dewasa.
  • Epidemi HIV – Orang dengan HIV lebih rentan terinfeksi TBC karena daya tahan tubuhnya menurun.
  • Mobilitas tinggi – Perjalanan internasional memperbesar risiko penyebaran TBC lintas negara.

Hal ini lah yang menjadikan vaksin BCG termasuk dalam daftar imunisasi wajib di Indonesia. Mengingat Indonesia termasuk negara dengan jumlah kasus TBC yang tinggi.

Lebih lanjut, vaksin BCG tergolong aman, bahkan bagi anak yang memiliki alergi terhadap lateks, susu, telur, atau penisilin.

Namun, jika orang tua merasa ragu atau khawatir, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, bidan, atau tenaga kesehatan sebelum vaksinasi dilakukan.

Selain itu, vaksin ini biasanya hanya diberikan sekali, karena efektivitasnya akan menurun jika diberikan saat seseorang sudah dewasa.

Meski begitu, vaksin BCG dapat dipertimbangkan untuk dewasa dengan risiko tinggi terkena TBC, seperti petugas kesehatan atau orang yang bekerja di area dengan paparan tinggi terhadap penyakit ini.

Perlu diketahui, setelah penyuntikan vaksin BCG biasanya akan muncul benjolan kecil seperti bisul yang kemudian mengering dan menjadi bekas luka.

Tapi tenang saja jika bekas luka tidak muncul, bukan berarti vaksin gagal. Dokter biasanya akan mengevaluasi respons tubuh terhadap vaksin dengan tes tuberkulin.

Jika hasilnya kurang baik, vaksinasi ulang bisa dilakukan dalam 2–3 bulan. Ada pun efek lainnya yang jarang terjadi seperti:

Baca Artikel Menarik Lainnya: Kenapa Penggilingan Daging Wajib Bersertifikasi Halal?

  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Demam
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Mual atau muntah
  • Nyeri perut
  • Adanya darah pada urine

Jika efek samping yang muncul tidak kunjung hilang atau terasa parah, segera periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan.

Vaksin BCG memang bukan pelindung mutlak dari TBC, namun sangat efektif untuk mencegah jenis TBC yang paling berbahaya pada anak-anak.

Karena hanya diberikan satu kali, pastikan anak mendapatkan vaksin ini sesuai jadwal. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan tenaga kesehatan bila kamu punya pertanyaan seputar vaksinasi. (AL)

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *